Jumat, 15 Februari 2013

FRIEND, LOVE, & DESTINY ♔♥

Assalamualaikum Wr.Wb
hey readers, kesempatan kali ini, aku mau posting hasil karyaku sendiri loh :D yah cerita pendek gitu lah.Cerita ini tentang seorang gadis, sahabatnya, dan hujan yg menjadi saksi cinta mereka. Hope you can enjoy this story . check this out **************

Mereka berdua memiliki sebuah hubungan yang kompleks, persahabatan yang erat, rasa suka yang terpaksa di tutupi dan kasih sayang yang luar biasa. Hingga suatu ketika, gadis itu berusia tujuh belas tahun, ia menyadari bahwa ia mencintai sahabatnya. Ia bingung bahkan tidak tau bagaimana mengungkapkannya. 

Bahkan berpikir bahwa sahabatnya ini tidak tertarik padanya.
Selama bertahun-tahun, sahabatnya tidak pernah menyadari bahwa sang gadis mencintainya. Kemudian, sahabatnya bertemu & jatuh cinta pada orang lain. Mereka bertiga bersahabat & hidup bersama. Sahabatnya, kekasih sahabatnya dan dirinya sendiri. Ia hidup dalam luka yang tak terlihat.

Hingga suatu saat, kekasih sahabatnya meninggal karena penyakit yang di deritanya. Sahabatnya terpukul, amat sangat terpukul. Hidupnya kacau bahkan hancur. Tiba-tiba sang gadis mengatakan bahwa sebenarnya selama ini ia mencintai sahabatnya itu. Sahabatnya kebingungan, sangat bingung dengan apa yang di katakan sang gadis. Belum sempat sahabatnya berbicara, sang gadis pun bangkit, beranjak pergi meninggalkan sahabatnya penuh tanda tanya.

Sang gadis berlari entah kemana. Ia mencari tempat di mana ia bisa menangis & meluapkan isi hatinya. Dalam hati ia berkata : "Bukalah matamu. Aku masih dan selalu menunggumu." Tetapi apa daya, bibirnya terlalu kelu untuk mengucapkannya. Sang gadis kebingungan. Ia berusaha untuk kembali, tetapi yang ia temukan hanya persimpangan demi persimpangan. Hinga ia tiba di suatu titik di mana ia tak bisa mundur dan tak bisa kembali berjalan. Akhirnya, ia memilih untuk duduk dan diam di sana. Hujan pun turun membasahi hatinya yang sedang bimbang. Hujan semakin deras, sederas isak tangisnya. Entah sudah berapa banyak airmata yang telah ia keluarkan. Yang ia tau, ia hanya perlu menangis, menangis, dan menangis. Tak ada siapapun di sana, kecuali ia dan segala kenangan tentang dirinya juga sahabatnya yang masih membekas di relung hatinya.

Di bawah derasnya hujan, ia duduk dan termangu. Mengenang ribuan bahkan jutaan kenangan yang sudah terpatri di dalam memorinya. Euforia kesedihan pun menyelimutinya. Sekarang kenangan itu berubah menjadi kenangan tentang tentang dirinya, sahabatnya, dan kekasih sahabatnya yang membuatnya semakin berduka. Ini menyakitkan, ia merasa tersiksa dengan perasaan ini. Ia berbisik dalam hati "mungkinkah waktu yang akan mendewasakanku? Agar aku tau di mana seharusnya aku berada. Bukan dengan kepahitan ini, bukan dengan perasaan ini, tidak dengan kata CINTA. Would someone like to take me away? Somewhere I can be free? free without this stupid love?" Lalu ia kembali menangis dan memeluk lututnya sendiri.

Seorang pemuda tampan perlahan mendekatinya, memandanginya dengan penuh kasih sayang. Sang gadis perlahan mengangkat wajahnya dengan ekspresi tak karuan, ia sadar, pemuda itu adalah sahabatnya. "Apa yang kau lakukan? kau seenaknya meninggalkanku, bahkan aku belum berkata apapun." kata sahabatnya. Ia tak mampu berkata, ia hanya diam dan terus menangis di tengah derasnya hujan. "Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. maukah kau menjadi kekasihku? Selamanya." tutur sahabatnya. Tiba-tiba, nadinya melemah, otaknya membeku, jantungnya berhenti berdetak dan matanya melebar, apa yang baru saja ia dengar? Ia tak mampu lagi berkata-kata. Seketika tangisnya memudar seiring dengan senyum yang mulai tersungging di bibirnya.

Sang sahabat menarik sang gadis ke dalam pelukannya. Sang gadis membenamkan tubuh mungilnya di dalam pelukan sahabatnya itu. Ia sadar pelukan ini berbeda dari pelukan yang sebelum-sebelumnya. Pelukan ini adalah pelukan terhangat yang pernah ia rasakan. "Terimakasih poseidon. Kau telah menurunkan hujan. Hujan yang menemani kesedihanku dan hujan pula lah yang menemaniku menikmati kehangatan ini." bisik sang gadis di dalam hati. "Kita sudah di takdirkan untuk bersama selamanya, kau dan aku." bisik sang gadis lagi.

*Keesokan harinya*

Seorang gadis dengan rambut ikal hitam lebat yang di biarkan tergerai sedang duduk di sebuah pembatas taman. Seorang pemuda yang tak lain tak bukan adalah sahabatnya, perlahan menghampirinya, berhenti di samping gadis itu, ikut duduk lalu menyentuh pipinya dengan kasih sayang.

Mereka berdua terdiam. Hanya desah angin yang terdengar lembut membelai wajah mereka. "maukah kau menikah denganku?" tanya sahabatnya. Gadis itu mengangguk pasti, kali ini ia tidak bisa menyembunyikan senyum lebar yang menghiasi wajahnya. Mereka tersenyum satu sama lain, jemari mereka bertaut erat

SANG GADIS DAN SAHABATNYA
----------------------------------------------- THE END -------------------------------------------------

Sang Pemuda : "Hal terpenting dalam cinta adalah persahabatan dan hal terpenting dalam persahabatan adalah cinta ♥"

Sang Gadis : "Cinta memang butuh pengorbanan, cinta memang harus di perjuangkan dan cinta itu tanpa batas. Cinta pada sahabat? My best love story! ♥"

Penulis [SAYA SENDIRI] : "Dengan ketulusan sebuah CINTA, kita dapat menjadi apa saja. Menjadi malaikat, orang yang hebat, ataupun menjadi orang yang moderat. Dan satu hal "CINTA TAK PERNAH LELAH MENANTI!" :)♥"

Wassalam :) @nuruldwiartika

1 komentar: